
Mancing Laut Murah Makassar
LM
PROGRAM PEMANCINGAN
Ditulis oleh Andi, 06 Agustus 2016.
Terdapat lima teknik pemancingan yang paling sering dilakukan oleh pemancing di wilayah Selat Makassar, yakni:
MANCING DASARAN ( MANCING ENGKEL )
Mancing dasaran atau sering juga disebut mancing engkel adalah salah satu teknik memancing yang paling kuno. Dengan memasang umpan pada satu atau beberapa mata kail dan menggunakan pemberat dengan bobot yang disesuaikan dengan arus dan kedalam laut, Anda telah dapat dikategorikan menggunakan teknik mancing dasaran. Teknik mancing ini sangat populer dan digemari oleh berbagai kalangan usia. Ini mungkin karena lebih mudah untuk dilakukan, relatif santai, tidak memiliki rentang waktu, dan tidak mengenal spot khusus, serta tidak kalah menariknya adalah ukuran ikan bervariasi sesuai dengan ukuran mata pancing atau kail dan jenis umpan yang digunakan.
Selain itu, pencita olah raga mancing lebih sering terlihat menggunakan teknik mancing dasaran mungkin karena mereka belum pernah atau tidak terbiasa menggunakan metode mancing lain, seperti kotrekan (rintak) ataupun jigging serta popper. Ini sesuai dengan pepatah yang mengatakan bahwa "tak kenal maka tak sayang" serta kalimat motivasi "keseringan melahirkan kesukaan dan kemudian berubah menjadi way of life (kebiasaan)". Orang yang terbiasa dengan memancing dasaran dan belum pernah mencoba memancing dengan teknik lainnya, akan lebih resisten (tidak ingin berubah) untuk menggunakan teknik mancing lain. Hal ini dapat juga terjadi bilamana seseorang yang mencoba teknik lain, namun belum memberikan hasil yang memadai cendrung untuk menggunakan teknik awal, yang telah dikenalnya dan digunakan sebelumnya.
Jika dilihat dari lokasi atau spot mancing, teknik dasaran tidak mengenal lokasi tertentu. Teknik dapat dilakukan di berbagai struktur laut dan kedalaman laut, tergantung dari selera anda. Ini juga dapat dilakukan di spot-spot pinggiran laut. Ini karena umumnya sulit untuk menggunakan teknik mancing lainnya, selain mancing dasaran. Sehingga dapat dikatakan bahwa orang sering mancing di pinggiran dan relatif jarang atau tidak pernah memancing menggunakan perahu akan cendrung menggunakan teknik mancing dasaran.
Dari segi waktu, teknik mancing ini dapat dilakukan pada berbagai priode waktu. Mancing dengan teknik ini dapat dilakukan siang hari hingga malam hari. Bila mancing dasaran pada malam hari, itu sangat mungkin untuk mendapatkan ikan predator besar, apalagi bila dilakukan di perairan laut dalam. Meskipun demikian, mancing dasaran malam hari pada laut dangkal, termasuk di pinggiran, juga sering menghasilkan ikan predator besar. Ini umumnya pada waktu-waktu tengah malam, saat posisi bulan berada di atas kepala, atau pada saat kondisi bulan gelap, dan posisinya berada di atas kepala.
Sensasi mancing dasaran siang hari juga sering memberikan hasil yang baik. Spot ikan lebih mudah untuk dilihat serta pergerakan ikan relatif lebih aktif dibandingkan malam hari. Olehnya itu, meskipun ukurannya terkandang lebih kecil dibanding mancing dasaran malam hari, mancing dasaran siang hari justru sering menghasilkan sensasi strike dengan berbagai variasi ikan. Pancing lebih sering terasa strike di siang hari dibanding malam hari.
MANCING JIGGING
Teknik mancing lainnya adalah teknik mancing jigging. Mancing jigging adalah memancing ikan di kedalaman dengan menggunakan metal jig, sebagai pengganti live bait (umpan hidup) dan digerakan secara vertikal ke atas dan ke bawah secara cepat. Gerakan vertikal move up and down akan menarik ikan karena jigs yang bergerak-gerak akan terlihat hidup sehingga menarik ikan predator untuk memangsanya. Memancing dengan teknik ini banyak digunakan oleh para pemancing modern yang ingin memperoleh ikan predator yang besar.
Sama halnya dengan mancing dasaran, mancing jigging juga dapat dilakukan di siang hari dan malam hari. Pada siang hari, untuk memancing dengan teknik jigging dapat menggunakan jigs yang tidak terlalu menghasilkan cahaya, seperti pada jigs malam hari. Ini karena pada siang hari, tidak hanya warna yang menjadi penarik bagi ikan, melainkan pula bentuk jigs yang menyerupai jenis ikan tertentu yang sering menarik perhatian ikan besar.
Sebaliknya, pada malam hari, teknik mancing jigging sebaiknya menggunakan jigs yang memiliki warna terang dan tingkat cahaya jigs yang kuat. Ini karena warna dan tingkat cahaya sangat mempengaruhi ketertarikan ikan. Jigs berwarna hijau misalnya, sering digunakan untuk memancing ikan Escolar di Pulau Kapoposang pada malam hari.
MANCING RINTAK (KOTREKAN / BULU)
Selain mancing dasaran, mancing dengan teknik kotrekaan atau bulu juga sangat digemari oleh pemancing. Kotrekan disebut juga rintak dalam bahasa Makassar juga memiliki sensasi tersendiri yang tidak kalah asyiknya. Dengan jumlah mata kail yang lebih banyak dan relatif kecil yang diberi kain sutera beragam warna maupun bulu ataupun jenis umpan tiruan lainnya, memungkin untuk menarik berbagai jenis ikan seperti Katombo, Banyara, ikan merah, ekor kuning, bahkan hingga ikan predator besar.
Untuk memancing dengan teknik rintak/kotrekan, pemancing sebaiknya memperhatikan karakteristik spot yang dituju karena dapat mempengaruhi penggunaan pola rintak/kotrekan. Untuk mendapatkan hasil yang baik (jumlah dan sesuai dengan jenis yang diinginkan), susunan dan penggunaan jenis serta ukuran kotrekan sebaiknya disesuaiakn dengan kedalam laut, jenis ikan, serta ukuran ikan.
Spot yang memiliki kedalam lebih dari 40 meter sebaiknya menggunakan ukuran kotrekan yang agak besar dan jarak pasang kotrekan yang lebih lebar. Mancing kotrekan pada kedalam lebih 40 meter umumnya ukuran ikan relatif lebih besar. Menggunakan ukuran umpan bulu kotrekan yang kecil dapat saja umpan tersebut tersambar ikan, namun sangat mungkin ikan akan terlepas. Ini karena ukuran umpan bulu yang kecil tentunya dipasangkan dengan ukuran mata kail yang kecil juga.
MANCING SANDAK
Banyak juga pemancing yang senang memacing cumi-cumi. Umumnya pada bulan tertentu, misalnya bulan delapan, sembilan, sepuluh, adalah masa untuk mancing cumi. Mancing ini juga dapat dilakukan pada saat terang bulan atau bulan purnama di waktu-watu bulan lainnya.
Mengapa mancing sandak banyak dilakukan pada bulan purnama dan pada bulan tertentu, seperti bulan 8 - 11, bahkan sampai bulan 12. Jawaban atas ini adalah sangat sederhana, kondisi cuaca. Cumi-cumi umumnya berada di perairan laut dalam, lebih dari 100 meteran, mereka akan muncul ke permukaan dan aktif di peraiaran kurang dari 40 meteran saat kondisi cuaca panas, atau air laut terasa panas. Karena cumi-cumi sangat aktif pada malam hari, penerangan dan hawa panas sinar bulan mempengaruhinya. Itulah kenapa cumi-cumi tidak akan muncul saat hujan ataupun kurang banyak jumlahnya saat musim hujan karena sengatan sinar bulan relatif rendah. Itulah juga mengapa puncak musim cumi-cumi mulai pada bulan 8 hingga bulan 11 atau terkadang bulan 12, bilamana hujan belum turun. Masa waktu musim cumi-cumi, sangat bergantung pada masa waktu musim kemarau. Semakin panjang musim kemarau, semakin lama masa waktu puncak musim cumi.
Satu hal yang perlu dicermati tentang musim cumi, terlebih lagi bila musim cumi-cumi panjang seperti yang terjadi tahun 2015. Cumi-cumi merupakan santapan bagi ikan. Cumi kecil akan disantap oleh ikan yang relatif sedang, sedangkan cumi sedang, disantap oleh ikan ukuran besar, dan seterusnya. Namun, cumi juga menjadi predator bagi ikan, cumi besar akan memangsa ikan kecil, bahkan dapat memangsa ikan ukuran sedang. Karena permasalahan inilah maka saat musim cumi panjang, maka jumlah ikan di perairan juga mengalami penurunan. Bukan cumi-cumi besar yang memangsa ikan sedang dan kecil yang menjadi masalah, melainkan sifat cumi-cumi yang dikenal kenyang dalam memangsa.
Tercatat bahwa akibat musim kemarau yang berkepanjangan di Meksiko membuat serangan cumi besar-besaran, akibatnya terjadi penurunan populasi ikan di sekitar wilayah pesisir. Ikan kecil hingga ikan besar disantap oleh cumi-cumi besar, sehingga nelayan setempat tidak memperoleh ikan dalam jumlah memadai, terkuras oleh kerakusan cumi-cumi. Pemerintah kemudian menganjurkan masyarakatnya untuk makan cumi-cumi lebih banyak, bahkan menangkan dan memusnahkannya.
MANCING POPPER
Beberapa pemancing juga senang memancing dnegan teknik popper. Teknik memancing jenis ini adalah dengan umpan buatan untuk menarik ikan predator yang berada di permukaan.
Tidak seperti dengan mancing dasaran dan mancing jigging, memancing dengan teknik popper hanya dapat dilakukan pada siang hari. Ini karena teknik mancing popper untuk menarik ikan yang ada di permukaan laut.
Meskipun hanya dapat dilakukan di siang hari, teknik mancing popper dapat dilakukan di berbagai kondisi kedalaman laut. Tidak sama dengan teknik jigging yang hanya dilakukan di kedalaman, teknik ini dapat dilakukan di area dangkal. Bahkan, kedalam kurang dari 1 meter sering di area pinggiran sering menggunakan teknik popper.